Pembinaan peradaban Islam berlangsung sejak Rasul pertama, Adam as, diutus Allah untuk merintis pelaksanaan tugas kekhalifahan di muka bumi. Pembinaan peradaban Islam tersebut terus berjalan secara berkelanjutan sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan umat manusia. Rasul-rasul Allah diutus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia mulai dari Nabi Adam as hingga ke Rasul terakhir Nabi Muhammad SAW. Untuk membina dan menyempurnakan akhlak umat Islam, Nabi Muhammad diutus Allah ke dalam lingkungan bangsa Arab. Beliau tidak hanya meng-Islamkan peradaban atau budaya bangsa Arab, melainkan mencakup seluruh umat manusia (rahmatan lil ‘alamin).
A. Latar Belakang Pembinaan Peradaban Islam
1. Faktor Historis
Nenek moyang peradaban Islam di Arab adalah keturunan Ibrahim dari anaknya Ismail as. Diantara unsur peradaban Islam yang masih nampak ada dalam sistem dan lingkungan budaya bangsa Arab adalah Ka’bah. Ka’bah sebagai pusat peradaban Islam pada masa Ibrahim, mengajarkan umat Islam tentang tauhid. Meskipun kadangkala banyak terjadi praktek kemusyrikan, yang terpenting umat Islam masih mempercayai bahwa “Allah Pencipta alam semesta”.
2. Faktor Geografis
Secara geografis, letak Arab sangat strategis berada di pusat dunia baik melalui daratan maupun lautan. Melalui daratan, Jazirah arab terbuka dari tiga benua besar (Asia, Afrika, dan Eropa), dan terbuka pula benua-benua lainnya melalui jalur laut. Dengan lokasi yang strategis ini dapat memudahkan dalam menyebarkan Islam.
3. Faktor Politik
Dunia Arab pada masa itu, secara politis sennatiasa menjadi rebutan pengaruh antara tiga kekuatan negara besar yang ada di sekitarnya, yaitu Romawi, Persia, dan Abessenia. Kondisi ini membuat bangsa Arab sering dihadapkan dengan perseteruan. Kedatangan Nabi Muhammad membantu redanya perseteruan tersebut dan pada akhirnya Nabi Muhammad dapat dengan mudah melakukan pembinaan terhadap Islam.
4. Faktor Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan bangsa Arab adalah berniaga ke Syiria di musim panas dan ke Yaman di musim dingin. Kebiasaan tersebut membuat peradaban Islam semakin luas karena Islam dapat menyebar dengan cepat dan merata. Tidak hanya itu, bangsa arab juga memiliki keahlian di bidang sastra yang dapat menarik umat pada saat itu untuk mengikuti Islam.
5. Faktor Kehidupan Keagamaan
Bangsa Arab telah mewarisi ajaran tauhid yang diajarkan oleh Ibrahim dengan Ka’bah sebagai pusat keagamaan, selain itu juga mereka memeluk agam Yahudi dan Nasrani yang juga ajaran Ibrahim. Meskipun mereka mempercayai tauhid, mereka pernah menyimpang dengan praktek-praktek kemusyrikan. Disinilah tugas Muhammad untuk menyempurnakan akhlak umatnya.
B. Proses Islamisasi Peradaban Bangsa Arab
1. Periode Mekkah (610-622)
Pada periode ini Nabi Muhammad SAW dipersiapkan untuk menerima tugas-tugas kerasulan untuk membina (mengembangkan) pertumbuhan dan perkembangan peradaban bangsanya. Persiapan itu diantaranya berlangsung melalui tiga tahap yaitu pengalaman, pengenalan, dan peran sertanya secara aktif dalam kehidupan sosial bangsanya. Pengalaman hidupnya mengajarkan kita untuk selalu menjadi orang yang mandiri, kuat, tabah dan sabar.
Pada periode inilah Nabi Muhammad menerima pengangkatannya sebagai Rasul dengan melalui berbagai peristiwa penting di Gua Hira. Pasca pengangkatan Nabi Muhammad menjadi Rasul ini membuat beliau semakin mantap untuk melangkahkan kaki demi menyempurnakan akhlak umat Islam dan selalu menyeru kepada kebaikan. Beliau juga menyerukan kepada umatnya untuk menjauhi kemusyrikan dan kembali kepada ajaran tauhid. Pada masa ini Nabi Muhammad melawan umat Quraisy yang dinilai sangat menyimpang dengan ajaran Islam diantaranya: bersaing merebut kekuasaan, hidup dalam sistem kasta, takut dibangkitkan setelah mati, taqlid kepada nenek moyang, dan memperniagakan patung.
2. Periode Madinah
Periode ini adalah masa dimana Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dikarenakan pemuka-pemuka Quraisy berkomplot untuk membunuh Muhammad. Perjalanan hijrah ke Madinah ini dilakukan Muhammad untuk membawa misi agama Islam dan melakukan pembinaan budaya Islam dan kota Madinah senagai kota yang kuat dan damai. Berbagai kebijakan telah dicanangkan Nabi untuk membangun masyarakat Islam di Madinah, diantaranya:
a. Mendirikan masjid dikarenakan masjid merupakan prasarana untuk menyatukan umat menyusun kekuatan lahir-batin dan membina masyarakat Islam berdasarkan semangat tauhid.
b. Membina persaudaraan (persatuan) kaum Muhajirin dan Anshar untuk membangun solidaritas yang tinggi di kalangan umat Islam Madinah.
c. Membina dasar-dasar perekonomian dan ketahanan masyarakat dengan memperluas lapangan kerja serta mengatur harta kekayaan kaum muslimin yang mana lapangan kerja banyak dikuasai kaum Yahudi.
d. Membina kesatuan dan ketahanan politik untuk menciptakan suasana yang aman dan tenteram di Madinah dengan cara melakukan perjanjian dengan kaum Yahudi Madinah.
e. Membina kesejahteraan sosial dengan cara membayar zakat, puasa dan melarang berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan pelanggaran hak.
f. Membina keluarga sejahtera dalam masyarakat Islam dengan membentuk keluarga yang berdasarkan rasa saling mencintai.
Sumber:
SJ, Fadil. 2008. Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah. Malang: UIN Malang Press.
No comments:
Post a Comment